BEKASI - Dinas Perekonomian Rakyat dan Koperasi (Disprakop) Kota Bekasi mencatat ada sekitar 40 persen dari 400.000 unggas di Kota Bekasi belum disertifikasi. Jumlah unggas tersebut berasal dari kalangan masyarakat kelas bawah. Demikian disebutkan Kabid Kesehatan Masyarakat Veteriner Disprakop Kota Bekasi Edi Kadarusman, Rabu (19/3) lalu. "Warga masih enggan untuk menyertifikasi unggas mereka. Namun hingga kini, belum diketahui alasan keengganan warga tersebut. Padahal, penyertifikasian itu bertujuan untuk kepentingan warga dan lingkungan sekitarnya," ujarnya. Selain itu, menurut Edi, wilayah mereka termasuk dalam endemis flu burung. Populasi unggas yang paling banyak, berada di wilayah Kec. Jatisampurna, Mustikajaya, Bantargebang, dan Jatiasih, sedangkan untuk wilayah endemis flu burung, yakni Kec. Bekasi Selatan, Pondok Melati, Jatiasih, Rawalumbu, Mustikajaya, dan Jatisampurna. Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Kota Bekasi Zubaidi Asnan mengatakan, belum adanya perint!
ah wajib bagi masyarakat untuk sertifikasi unggas mungkin menjadi alasan pemilik unggas enggan melakukan sertifikasi. (A-153)***
baca selengkapnya di pikiran-rakyat
