INDOALERT!

::agregat berita bencana dan kedaruratan::

INDONESIAGA!, daily updated Indonesia alert map
PETUNJUK PENGGUNAAN PETA: klik mouse kiri dua kali untuk zoom-in, klik mouse kanan dua kali untuk zoom-out. Klik marker pada peta dan klik tanda plus (+) untuk melihat deskripsi. Click-and-drag untuk menggeser peta atau gunakan tool navigasi di pojok kiri atas.

Thursday 29 January 2009

Indonesia Belum Miliki Peta Patahan [beritasore]

Bandung ( Berita ) : Pakar Geoteknologi dari LIPI Dr Danny Hilman mengusulkan kepada pemerintah untuk segera membuat peta patahan bumi yang ada di wilayah Indonesia.

"Kebutuhan peta patahan di Indonesia kian mendesak, pemerintah perlu segera membuat peta patahan itu sebagai salah satu upaya mitigasi bencana," kata Danny Hilman di sela-sela "Seminar Aktivitas Tektonik di Kepala Burung Irian Jaya dan Gempa 7,6 SR 4 Januari" yang digelar di Badan Geologi Bandung, Kamis [27/01] .

Ia menyebutkan, saat ini baru ada pemetaan patahan di wilayah Sumatera, namun baru sebatas kajian sehingga hasilnya belum bisa dipublikasikan. "Peta Patahan itu perlu, karena wilayah Indonesia termasuk kawasan rawan gempa bumi. Terutama di kawasan Papua dan Maluku," katanya.

Peta patahan itu, kata Danny Hilman, akan menjadi acuan bagi penanganan dampak gempa bumi sekaligus rujukan untuk penelitian dan pendalaman terhadap aktivitas geologi khususnya gempa di Indonesia.

Namun demikian, pakar geoteknologi itu merekomendasikan pembuatan peta patahan untuk kawasan padat penduduk seperti Pulau Jawa. "Perlu segera ada peta patahan di wilayah Jawa, penduduknya besar dan ada beberapa kawasan rawan gempa bumi di sana terutama di kawasan Pantai Selatan," katanya.

Ia mengakui, hingga saat ini belum ada teknologi yang bisa memprediksi waktu terjadinya gempa bumi namun dengan adanya peta patahan tersebut, minimal ada langkah-langkah mitigasi untuk masyarakat.

Sementara itu seminar Aktivitas tektonik di kepala burung Irian Jaya dan fenomena gempa bumi di Papua 4 Januari lalu menjadi topik utama pertemuan para ahli geologi yang tergabung dalam Ikatan Ahli Geologi Indonesia itu.

Danny Hilman mengupas tentang sejarah gempa bumi dan aktivitas tektonik di Papua. Kemudian Dr Benyamin Safii dari ITB membahas fenomena tekronik dan kegempaan di kepala burung Irian Jaya serta Dr Fauzi dari Badan Meteorologi dan Klomatologi Geofisika (BMKG) membahas tentang observasi kegempaan dan peringatan dini dalam peristiwa gempa 4 Januari 2009 di Papua.

Selain itu juga Dr Irwan Meilano dari Teknik Geodesi ITB yang membahas "crustal deformation" di wilayah Irian Jaya. "Dalam seminar sehari ini, gempa bumi Papua dikupas habis-habisan dari semua sisi," kata Ketua Pengda IAGI Jabar, Dr. Ahmad Jumarma. (ant )

indoalert_iconbaca selengkapnya di beritasore

Blog Archive