INDOALERT!

::agregat berita bencana dan kedaruratan::

INDONESIAGA!, daily updated Indonesia alert map
PETUNJUK PENGGUNAAN PETA: klik mouse kiri dua kali untuk zoom-in, klik mouse kanan dua kali untuk zoom-out. Klik marker pada peta dan klik tanda plus (+) untuk melihat deskripsi. Click-and-drag untuk menggeser peta atau gunakan tool navigasi di pojok kiri atas.

Wednesday 28 January 2009

Wasekjen PBB Dukung Kesiapsiagaan Pandemi Influenza [beritasore]

Mataram ( Berita ) : Wakil Sekjen (Wasekjen) Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Urusan Kemanusiaan, John Holmes, mendukung perumusan kesiapsiagaan pandemi influenza global yang mulai dilaksanakan di Indonesia.

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Komisi Nasional (Komnas) Flu Burung dan Pendemi Influenza (FBPI), Dr Bayu Krisnamurthi mengemukakan hal itu dalam Lokakarya Nasional Simulasi Respons Pandemi Influenza yang diselenggarakan di kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa [27/01] .

"Sebagai bukti dukungannya terhadap kesiapsiagaan pendemi influenza, Wasekjen PBB itu akan hadir dalam lokakarya ini untuk memberi sambutan," ujarnya.

Lokakarya nasional simulasi respons pandemi influenza itu akan berlangsung hingga Kamis (29/1) mendatang, dan diperkirakan Wasekjen PBB itu akan tampil di hadapan peserta lokakarya pada Rabu (28/1).

Provinsi NTB merupakan tuan rumah untuk kegiatan pertama simulasi respons pandemi influenza itu yang akan disusul di sembilan kota lainnya yang mencakup 11 provinsi di Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Papua.

Bayu mengatakan, simulasi respon pandemi influenza itu amat penting sehingga Wasekjen PBB akan ikut ambil bagian dalam proses perumusan kesiapsiagaan Indonesia.

"Hasil lokakarya nasional ini bukan hanya menggema di Indonesia tetapi juga memberi sinyal kepada dunia internasional tentang langkah menghadapi kemungkinan pandemi influenza di masa mendatang," ujarnya.

Menurut Bayu, kehadiran Wasekjen PBB dalam lokakarya itu juga makin memotivasi Pemerintah Indonesian untuk terus mempersiapkan diri menghadapi pandemi influenza.

Karena itu, dalam beberapa bulan ke depan Komnas FBPI yang mendapat dukungan dari badan-badan PBB seperti Unicef, akan menggelar simulasi respons pandemi influenza antarnegara atau melibatkan peserta dari berbagai negara. Simulasi antarnegara itu amat penting karena dikhawatirkan pandemi influenza justru muncul dari negara lain yang penyebarannya melalui warga Indonesia yang bepergian ke negara itu.

"Sebagai contoh, karena orang Indonesia sering ke Singapura, kalau negara itu sistem penanganan pendemi influenza belum begitu baik, kita pun akan kerepotan menghadapi pandemi itu," ujarnya.

Diakuinya, saat ini berbagai negara tengah membahas kemungkinan pandemi influenza karena para ahli dunia khawatir virus H5N1 yang mengakibatkan flu burung dapat bermutasi menjadi bentuk yang akan dengan mudah menular antarmanusia.

Para ahli juga mengingatkan bahwa pandemi dapat disebabkan oleh bermutasinya virus tipe lain, sehingga diperkirakan apabila terjadi pandemi maka jutaan orang di seluruh dunia dapat terjangkit penyakit mematikan serta menimbulkan kerugian ekonomi yang mencapai triliunan dolar AS itu.

Khusus di Indonesia, Bayu memperkirakan pandemi influenza itu akan mengakibatkan sedikitnya 153 ribu orang meninggal dunia, sedikitnya 50 ribu orang lainnya atau sekitar 1.500 orang setiap provinsi membutuhkan ventilator agar luput dari serangan pandemi influennza itu. Karena itu, sejak dini Pemerintah Indonesia merumuskan rencana kesiapsiagaan dan respons nasional pandemi influenza yang sepadan dengan strategi global. ( ant )

indoalert_iconbaca selengkapnya di beritasore

Blog Archive