INDOALERT!

::agregat berita bencana dan kedaruratan::

INDONESIAGA!, daily updated Indonesia alert map
PETUNJUK PENGGUNAAN PETA: klik mouse kiri dua kali untuk zoom-in, klik mouse kanan dua kali untuk zoom-out. Klik marker pada peta dan klik tanda plus (+) untuk melihat deskripsi. Click-and-drag untuk menggeser peta atau gunakan tool navigasi di pojok kiri atas.

Saturday 14 February 2009

BRR Bisa Jadi Model Di Negara Lain [beritasore]

Jakarta ( Berita ) " Federasi Internasional Palang Merah dan Sabit Merah (IFRC/ International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies) mengatakan BRR (Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi) bisa menjadi model badan penanggulangan bencana di negara-negara lain di dunia.

"BRR bisa menjadi model bagi negara-negara lain di dunia untuk suatu badan penanggulangan bencana," kata Jerry Talbot, wakil khusus IFRC untuk bantuan pemulihan tsunami dalam jumpa pers Forum Koordinasi Aceh Nias IV di Balai Sidang Jakarta, Jumat [13/02] .

Jerry mengatakan model badan yang dimaksud adalah seorang pemimpin negara dapat memberikan mandat kepada suatu badan yang mempunyai kewenangan lintas departemen untuk menangani bencana secara menyeluruh.

Kelebihan badan seperti BRR, lanjutnya, adalah dapat memangkas birokrasi yang menyebalkan bagi badan dunia atau LSM internasional yang akan menangani bencana tersebut.

"Berdasarkan pengalaman saya sebelumnya menangani bencana di negara lain, model seperti BRR ini baru dan suatu hal yang revolusioner. Apalagi dengan skala bencana dan penanganannya bisa mencerminkan pencapaian besar," katanya.

Sedangkan Ketua Delegasi IFRC di Indonesia, Bob McKerrow mengaku sangat puas melihat kinerja BRR selama empat tahun bekerjasama dengan badan serta LSM internasional untuk membangun kembali Aceh. "Ide dasar pendirian BRR sangat cerdas. Pengalaman saya selama 30 tahun menangani bencana, akan banyak terkumpul departemen pada daerah bencana di suatu negara," katanya.

Bob mengatakan BRR membantu badan dunia dan LSM internasional untuk fokus pada pekerjaan kemanusiannya

Sedangkan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Mar`ie Muhammad sangat mengharapkan sistem kerja dan kepercayaan yang telah dibangun oleh BRR dengan badan internasional bisa tetap dipelihara agar program rehabilitasi dan rekonstruksi di Aceh dan Nias tetap berjalan.

"Kerjasama dan kepercayaan harus dipertahankan karena kita butuh kecepatan bertindak. Kita mempunyai tiga filosofi kerja yaitu kecepatan, signifikan dan keberlanjutan," katanya.

Setelah BRR dibubarkan April 2009 nanti, Mar`ie mengatakan mereka bersama akan melanjutkan program pemulihan dengan fokus pada air bersih, sanitasi dan kesehatan selain program meningkatkan ekonomi masyarakat dan lingkungan hidup.

Data dari BRR, akibat bencana gempa dan tsunami adalah 120.000 unit rumah hancur, 70.000 rumah rusak, 14 bandara rusak, 114 fasilitas kesehatan rusak dan 2.000 sekolah juga rusak. Sejumlah 2.500 guru meninggal, 3.000 km jalan rusak, 120 unit jembatan rusak dan merusakkan 20.000 hektar tambak ikan, 60.000 hektar areal persawahan dan 1.052 bangunan pemerintah.

Pasca rekonstruksi sejumlah 133.903 unit rumah dibangun, 1.047 unit fasilitas kesehatan dibangun, 1.488 unit sekolah dibangun. Guru yang dilatih 39.438 orang, 3.585 km jalan dibangun dan 273 unit jembatan. Sejumlah 12 unit bandara dan 20 unit pelabuhan dibangun, juga 3.193 unit tempat ibadah dan 987 unit bangunan pemerintah dibangun. ( ant )

indoalert_iconbaca selengkapnya di beritasore

Blog Archive