INDOALERT!

::agregat berita bencana dan kedaruratan::

INDONESIAGA!, daily updated Indonesia alert map
PETUNJUK PENGGUNAAN PETA: klik mouse kiri dua kali untuk zoom-in, klik mouse kanan dua kali untuk zoom-out. Klik marker pada peta dan klik tanda plus (+) untuk melihat deskripsi. Click-and-drag untuk menggeser peta atau gunakan tool navigasi di pojok kiri atas.

Monday 16 February 2009

Kesdam Beri Perhatian Serius Pada HIV/AIDS [beritasore]

Jayapura ( Berita ) : Kesehatan Kodam (Kesdam) memberikan perhatian serius terhadap kasus HIV/AIDS, terutama yang terjadi di lingkungan Kodam XVII/Cenderawasih, karena Papua telah menjadi daerah endemik penyakit menular ini.

Keseriusan ini ditunjukkan dengan mengadakan sosialisasi HIV/AIDS kepada para anggota TNI Angkatan Darat dan keluarga mereka secara berkesinambungan.

Selain itu juga dilakukan pemeriksaan kesehatan berkala, yaitu setiap tiga bulan sekali kepada para anggota TNI AD yang sedang bertugas di daerah Papua. Hal ini dikemukakan Kepala Kesdam XVII/Cenderawasih, dr. Bagus T., MPH di Jayapura, Senin [16/02] . "Bahkan pemeriksaan juga dilakukan sebelum mereka ditugaskan di Papua dan ketika akan meninggalkan daerah tugas," ujar Bagus.

Pemeriksaan kesehatan ini termasuk melakukan screening HIV/AIDS yang dilakukan setiap tahun kepada para anggota.

Bagus mengatakan, selama ini program Kesdam berkaitan dengan penanganan HIV/AIDS selalu dikoordinasikan dan bersinergi dengan kegiatan yang dicanangkan Dinas Kesehatan (Dinkes).

Salah satunya adalah program Voluntary Counseling Test (VCT) yang tujuannya adalah membentuk kesadaran para pengidap HIV maupun yang positif terkena AIDS untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas hidup di tengah masyarakat.

"Program VCT memberi pembinaan moral dengan pendekatan agama kepada mereka yang termasuk Orang Dengan HIV/AIDS (odha). Cara ini cukup efektif untuk membantu mereka agar bisa menjalani hidup secara normal, sehingga tidak ada stigma negatif terhadap mereka," katanya.

Dia tidak menampik bahwa jumlah pengidap HIV/AIDS di kalangan anggota TNI AD cenderung meningkat. "Jumlahnya tidak bisa dikatakan banyak, namun ada tren naik. Mereka yang terjaring dalam pemeriksaan langsung kami arahkan untuk ikut program VCT," ujarnya.

Walaupun menyerang fisik manusia, HIV/AIDS merupakan penyakit yang penularannya dimulai dari perilaku yang menyimpang baik dari dilihat dari segi sosial, budaya maupun agama.

Penularannya dapat melalui penggunaan jarum suntik bekas pakai yang terinfeksi HIV/AIDS, hubungan seksual dengan pasangan tidak tetap yang telah terinfeksi dan ibu hamil yang mengidap HIV/AIDS kepada janin yang dikandungnya.

Data Departemen Kesehatan (Depkes), saat ini jumlah pengidap HIV/AIDS di Indonesia mencapai 18.963 kasus. Sementara itu, data Dinkes Provinsi Papua mencatat kasus HIV/AIDS sebanyak 3.955 kasus, di mana HIV sejumlah 2.182 dan AIDS 1.773 kasus. Kasus terbanyak ada pada masyarakat dengan rentang usia produktif, yaitu 20-29 tahun. Dengan kondisi demikian, sudah seharusnya HIV/AIDS menjadi keprihatinan semua pihak baik pemerintah, masyarakat, dan setiap individu.

Menurut Bagus, menanggulangi HIV/AIDS baik yang bersifat mencegah maupun menangani orang-orang yang telah terjangkit sangat ditentukan kepemimpinan yang kuat dan solid. Hal ini karena HIV/AIDS bukan hanya menyangkut masalah kesehatan, tapi juga terkait dengan kondisi sosial, ekonomi, dan pendidikan masyarakat.

Oleh karena itu, penyelesaian masalah ini harus melibatkan seluruh bidang kehidupan dan bersifat lintas sektoral. Perbaikan akses pelayanan pendidikan, kesehatan, dan kesempatan memperoleh pekerjaan yang layak bagi seluruh lapisan masyarakat dapat meminimalisasi potensi penularan penyakit mematikan ini.

"Kepemimpinan Pangdam sekarang ini memberikan konsentrasi signifikan pada HIV/AIDS. Setidaknya kasus yang terjadi di lingkungan Kodam bisa ditekan dan dicegah," katanya. ( ant )

indoalert_iconbaca selengkapnya di beritasore

Blog Archive