INDOALERT!

::agregat berita bencana dan kedaruratan::

INDONESIAGA!, daily updated Indonesia alert map
PETUNJUK PENGGUNAAN PETA: klik mouse kiri dua kali untuk zoom-in, klik mouse kanan dua kali untuk zoom-out. Klik marker pada peta dan klik tanda plus (+) untuk melihat deskripsi. Click-and-drag untuk menggeser peta atau gunakan tool navigasi di pojok kiri atas.

Friday 11 April 2008

3.000 Hektare TNGM Gundul [radar solo]

BOYOLALI-Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGM) mencatat lebih dari 50 persen kawasan hutan di bawah pengawasan lembaga tersebut gundul. Kondisi yang memprihatinkan tersebut membuat balai TNGM bekerja keras untuk mengadakan rehabilitasi. Salah satu faktor yang menyebabkan hutan gundul penebangan liar. Menurut Kepala Balai TNGM Untung Suprapto, luas kawasan TNGM saat ini mencapai 5.725 hektare, meliputi tiga kabupaten, yaitu Semarang, Magelang dan Boyolali. Namun saat ini ada sekitar 3.000 hektare kawasan tersebut kondisinya gundul. "Kebakaran hutan pada 2006 yang membakar kawasan seluas 430 hektar menjadi salah satu faktor hutan gundul. Karena hingga sekarang kawasan yang terbakar belum tertanami dengan maksimal. Selain terbakar, lahan gundul mayoritas berada di puncak gunung membuat kami sulit untuk menghijaukan,"ujarnya. Pencurian kayu yang dilakukan warga sekitar hutan, akhir-akhir ini kembali marak. Keadaan ini membuat TNGM lebih meningkatkan patroli di kawasan TN! GM. Apalagi beberapa bulan lagi diperkirakan musim kemarai, pihaknya terus meningkatkan kewaspadaan. "Masih banyak warga yang membuka lahan baru dengan cara membakar hutan. Jika kegiatan masyarakat terus dibiarkan makan dikhawatirkan merambat ke kawasan TNGM. Sebenarnya kami sudah mengadakan berbagai kegiatan seperti operasi rutin, pembinaan desa pinggir hutan agar kawasan tersebut tidak rusak. Namun ternyata kegiatan ini memang belum sepenuhnya berhasil,"ujarnya. Minimnya faktor pendukung seperti mobil patroli, perlengkapan patroli menjadi salah satu faktor penghambat belum maksimalnya pengawasan kawasan. Pihaknya sudah mulai tegas dalam menindak pelaku pencuri hutan. Karena mayoritas pencuri adalah warga sekitar kawasan hutan maka koordinsi dengan desa hutan terus dilakukan. "Bahkan BTNGM sudah memberi peringatan kepada pemerintah desa untuk membina pelaku pencurian yang sudah tertangkap. Jika pihak desa tidak bisa membina maka kami akan tegas akan mengamankan pelaku ya! ng tertangkap. Sejauh ini yang dicuri memang baru sebatas kayu bakar, namun jika dibiarkan tentu akan membahayakan kelestarian hutan,"ujarnya. (oh/bun)

indoalert_iconbaca selengkapnya di radar solo

Blog Archive