SUMENEP-Pengiriman naskah ujian nasional di daratan yang dijamin keamanannya dinilai wajar. Tapi kiriman soal-soal ke kepulauan pantas mendapat perhatian lebih. Sebab, jarak tempuh antara daratan ke kepulauan, khususnya Kangean, bisa mencapai 9 jam. Itu pun bila tidak terjadi badai dan cuaca baik. Sebelumnya, Ketua Komisi D DPRD Sumenep Kamalil Ersyad mengatakan, naskah soal unas bisa bocor, baik sengaja atau tidak disengaja. Karena itu, kader PKB itu minta agar pengiriman naskah benar-benar dilakukan dengan baik. Sebab, naskah unas yang sampai di tujuan tidak dalam keadaan utuh, dapat mengganggu stabilitas pendidikan. Diasn pendidikan (disdik) dan polres telah menggelar rakor pengamanan di Gedung Ki Hadjar Dewantoro pekan lalu. Dua instansi tersebut sepakat menjaga keamanan naskah-naskah unas SMA yang akan diujikan mulai 22 April mendatang. Termasuk, kiriman naskah unas untuk kepulauan yang akan mendapat prioritas. Anggota DPRD asal kepulauan, Bahrus Surur, kembali menging! atkan pengiriman naskah ke kepulauan. Menurut dia, naskah bisa saja aman saat sampai di Sumenep. Tetapi, bisa tak utuh sampai di kepulauan. Karena itu, dia minta pengamanan dalam pengiriman naskah unas ke pulau lebih diprioritaskan. Selain itu, pengiriman diawalkan mengingat jarak tempuh dan faktor cuaca. Kader PAN ini minta agar kepulauan mendapat perhatian lebih agar semakin baik. Dijelaskan, ada dua faktor mengapa kepulauan harus didahulukan. Yakni, selama ini warga kepulauan agak terhambat jarak dan informasi dan kepulauan memerlukan perlakukan yang sama karena telah menjadi bagian dari wilayah pemkab. Dari aspek pendidikan, menurut dia, saatnya pulau mendapatkan prioritas dari instansi terkait. Alasannya, pengiriman naskah unas ke pulau termasuk rawan. "Biar pelaksanaan unas lancar dan aman dari kebocoran," ujarnya di gedung dewan kemarin. (abe/mat)
baca selengkapnya di radar madura
