Atambua, NTT Online - Warga masyarakat Belu di wilayah perbatasan Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Timor Leste juga menjadi korban politik Timor Timur, bukan hanya warga eks pengungsi Timtim yang memilih menjadi WNI setelah pro otonomi kalah dalam jajak pendapat di Timtim pada 30 Agustus 1999. "Warga masyarakat Belu juga ikut menderita karena hanya menerima limbah politik dari Timtim dengan menerima saudara-saudaranya dari Timtim untuk hidup berdampingan walau dalam kesulitan ekonomi," kata anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal NTT, Yoseph Manggo kepada Antara di Atambua, ibukota Kabupaten Belu, Jumat.
baca selengkapnya di ntt-online