INDOALERT!

::agregat berita bencana dan kedaruratan::

INDONESIAGA!, daily updated Indonesia alert map
PETUNJUK PENGGUNAAN PETA: klik mouse kiri dua kali untuk zoom-in, klik mouse kanan dua kali untuk zoom-out. Klik marker pada peta dan klik tanda plus (+) untuk melihat deskripsi. Click-and-drag untuk menggeser peta atau gunakan tool navigasi di pojok kiri atas.

Monday 26 January 2009

PBB Cemas Atas Hilangnya 126 Pengungsi Myanmar Di Thailand [beritasore]

Bangkok ( Berita ) : Badan pengungsi PBB (UNHCR), Senin [26/01] , mengatakan mereka cemas akan nasib 126 orang perahu dari Myanmar yang ditahan di Thailand, sementara pihak berwenang menolak memberitahu lokasi mereka.

UNHCR pekan lalu secara resmi meminta akses ke kelompok itu, setelah laporan-laporan bahwa Thailand melepaskan sekitar 1.000 anggota etnik minoritas Muslim Myanmar, Rohingya, ke laut dalam perahu yang tidak memiliki peralatan serta pasokan pangan yang tidak mencukupi.

Kitty McKinsey, jurubicara UNHCR untuk Asia, mengatakan ia tidak menerima jawaban dari pemerintah Thailand.

"Kami tidak tahu di mana mereka sebenarnya berada sekarang, tetapi kami akan terus mendesak bagi akses ke pengungsi Rohingya di Thailand," katanya kepada AFP.

"Tentu saja kami khawatir terutama sehubungan dengan banyaknya berita media bahwa penahanan terus dilakukan … Ini melanggar hak kemanusian paling dasar untuk hidup," tambah McKinsey.

Ia mengatakan UNHCR menerima laporan bulan ini bahwa paling tidak 80 warga Rohingya diselamatkan dari sebuah perahu yang militer Thailand lepaskan ke laut, sementara 46 orang yang ditahan pada 16 Januari, dibawa ke pantai dan dimasukkan dalam tempat tahanan militer.

Sejak itu, nasib mereka tidak diketahui, dengan PM Abhisit Vejjajiva pekan lalu tidak bersedia menjawab pertanyaan tentang keberadaan mereka.

Seorang perwira senior militer yang berpangkalan di pantai Andaman –yang menolak disebut namanya karena ia tidak berwenang berbicara kepada media– membantah para pengungsi Rohingya berada di kerajaan itu.

"Kami tidak tahu dari mana 126 pengungsi itu datang, dan apakah yang dimaksudkan UNHCR ke 126 pengungsi itu," katanya kepada AFP.

"Rohingya datang dalam kelompok kecil dan besar. Apabila mereka tiba, kami mengirim mereka pulang (ke laut) dengan pangan, air dan bensin."

Pihak bewenang Thailand tidak pernah memulangkan mereka tanpa pangan, air dan bensin. "Kami tidak memiliki seorangpun warga Rohingya di Thailand sekarang."

Tuduhan mengenai perlakuan jelek muncul awal bulan ini, setelah hampir 650 pengungsi Rohingya diselamatkan di perairan lepas pantai India dan Indonesia.

Pihak berwenang India dan satu kelompok hak asasi manusia mengatakan mereka yang selamat menceritakan mereka diikat dan dipukuli oleh militer Thailand, sebelum dilepaskan ke laut bebas dengan berbekal hanya beberapa karung beras. Ratusan orang perahu diperkirakan masih hilang di laut. ( ant/afp)

indoalert_iconbaca selengkapnya di beritasore

Blog Archive