INDOALERT!

::agregat berita bencana dan kedaruratan::

INDONESIAGA!, daily updated Indonesia alert map
PETUNJUK PENGGUNAAN PETA: klik mouse kiri dua kali untuk zoom-in, klik mouse kanan dua kali untuk zoom-out. Klik marker pada peta dan klik tanda plus (+) untuk melihat deskripsi. Click-and-drag untuk menggeser peta atau gunakan tool navigasi di pojok kiri atas.

Monday 2 March 2009

Tim Nasional Tinjau Bencana Banjir Di Jatim, Korban Tercatat 17.706 KK [beritasore]

Bojonegoro ( Berita ) : Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengunjungi daerah bencana banjir luapan Bengawan Solo di daerah hilir, mulai Gresik, Lamongan, Tuban, dan Bojonegoro, Jawa Timur.

"Kunjungan tim nasional itu untuk melihat sejauh mana penanganan bencana banjir Bengawan Solo di daerah hilir Jawa Timur," kata Komandan Satgas Satlak Penanggullangan Bencana Pengungsi (PBP) Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Pudjiono, di Bojonegoro, Sabtu [28/02] .

Menurut dia, tujuh anggota tim BNPB yang menangani bencana, di antaranya Departemen Bidang Penanggulangan Darurat BNPB, Soetrisno; Pjs Direktur Tanggap Darurat PNPB, Masnizar Moorbas; Kasubbid Pemulihan PPK Depkes, Surya Dewanto, dan jajaran terkait lainnya.

"Tim BNPB merupakan tim reaksi cepat untuk menangani bencana banjir di Jawa Timur," katanya. Sesuai jadwal, tim dari Surabaya, akan meninjau daerah bencana banjir di Gresik, Lamongan, kemudian dilanjutkan ke Bojonegoro dan Tuban.

Dia menjelaskan, sesuai informasi dari Satlak PBP Provinsi Jawa Timur , tim PNPB tersebut akan melakukan pendataan untuk mengetahui prasarana dan sarana yang dibutuhkan untuk menangani korban banjir di daerah hilir Bengawan Solo di Jawa Timur.

"Yang jelas, kondisi banjir di daerah hilir, seperti di Bojonegoro sudah berlangsung sejak beberapa hari terakhir, sedangkan penanganannya membutuhkan bantuan berbagai pihak tidak hanya dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) sendiri," katanya.

Sementara itu, data di Satlak PBP Pemkab Bojonegoro, akibat luapan Bengawan Solo di Bojonegoro yang ketinggiannya pada papan duga mencapai 15.54 meter pukul 09.00 WIB itu ada 116 desa yang tersebar di 14 kecamatan yang terendam banjir. Pemukiman warga yang terendam air banjir sebanyak 14.634 unit dan warga yang menjadi korban banjir tercatat 17.706 KK (62.735 jiwa), di antaranya 7.325 jiwa.

Mereka mengungsi di 42 lokasi titik pengungsian yang telah disediakan, termasuk di sepanjang jalan raya Bojonegoro-Padangan, rel kereta api (KA) dan di sepanjang tanggul Bengawan Solo.

Mulai Terserang Penyakit

Warga korban banjir luapan Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, mulai terserang berbagai penyakit akibat dampak luapan Bengawan Solo di wilayahnya, baik korban yang mengungsi maupun korban yang masih bertahan di rumahnya.

"Keluhan warga korban banjir beragam, tetapi masih bisa diatasi dengan posko kesehatan yang dibuka di berbagai lokasi, belum ada yang serius," kata Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro, M. Ichsan, kepada ANTARA, di Bojonegoro, Sabtu.

Data yang ada mencatat jumlah warga korban banjir yang berobat dalam dua hari terakhir sebanyak 1.953 jiwa yang tersebar merata di sejumlah lokasi pengungsian.

Warga korban banjir mendatangi 142 posko kesehatan banjir yang dibuka, selain ke puskesmas terdekat, termasuk dua unit mobil keliling dari Kabupaten. "Di wilayah genangan banjir ada 18 puskemas yang tidak bisa beroperasional karena tergenang air," katanya.

Menurut dia, keluhan para korban banjir luapan Bengawan Solo tersebut, rata-rata hampir sama, mengalami gejala penyakit yang lazim muncul di musim banjir, seperti flu, pegal, dan gatal-gatal. "Penderita gatal-gatal juga cukup banyak," katanya.

Namun, katanya, warga korban banjir yang berobat ke posko kesehatan banjir dan juga puskesmas hingga kini tidak ada yang menderita penyakit yang cukup serius, sehingga perlu dirujuk ke RSU.

Menurut dia, berbagai obat-obatan yang dimanfaatkan untuk menangani korban banjir di Bojonegoro, tersedia lebih dari cukup. "Kami cukup memiliki stok obat-obatan, tidak ada masalah," katanya.

Data di Satlak Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (PBP) Pemkab Bojonegoro, dari 116 desa yang terendam air banjir luapan Bengawan Solo yang tersebar di 14 kecamatan tercatat warga yang menjadi korban banjir sebanyak 17.706 KK (62.735 jiwa).

Sebanyak 7.325 jiwa terpaksa harus mengungsi karena pemukimannya terendam ari banjir mulai 0,50 hingga 1,5 meter.

"Karena kondisi mendung di wilayah Bojonegoro, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) mengirimkan sejumlah terpal yang akan dimanfaatkan membuat tenda untuk para pengungsi di sejumlah lokasi," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbang Linmas) Bojonegoro, Lukman Wafi. ( ant )

indoalert_iconbaca selengkapnya di beritasore

Blog Archive