Denpasar ( Berita ) : Komisi Penanggulangan Aids Bali menjajaki dibentuknya proyek percontohan penanganan penyebaran virus HIV/AidS sebagai upaya terobosan menekan pertumbuhan jumlah penderita penyakit mematikan tersebut di daerah itu, kata Wakil Gubernur Bali A A Puspayoga, di Denpasar, Rabu [18/02] .
"'Pilot Project' ini diharapkan dapat menanggulangi penyebaran virus HIV/Aids hingga ke akarnya," kata Puspayoga, selaku Ketua Pelaksana Harian Komisi Penanggulangan Aids Bali.
Untuk mewujudkan rencana itu, katanya, komisi tersebut telah berhubungan dengan pihak terkait, seperti dengan Wakil Bupati Kabupaten Badung dan Wakil Walikota Denpasar, yang wilayahnya bakal menjadi tempat proyek percontohan itu.
Menurut data Komisi Penanggulangan Aids, Badung dan Denpasar memiliki jumlah penderita HIV/Aids tertinggi di Bali. Namun hingga kini komisi itu belum dapat menentukan bentuk dan konsep proyek tersebut. "Bagaimana bentuk penanganannya, masih perlu dikaji lebih lanjut agar tetap menghormati hak asasi manusia," kata Puspayoga.
Dengan adanya proyek percontohan itu, kata dia, pemerintah dan komisi pemilihan aids akan dapat melakukan evaluasi. "Memang tidak dapat dipastikan, namun perlu 'trial and error', kami juga akan tetap melakukan sosialisasi dan pembinaan," kata Puspayoga. Menurut data komisi aids, jumlah penderita aids di Bali sebanyak 4000 orang, dengan pengidap terbesar kalan 15 tahun hingga 29 tahun.
"Pilot Project" Penanganan HIV/AIDS
Provinsi Bali melalui Komisi Penanggulangan Aids Bali akan menjajaki dibentuknya 'pilot project' untuk menangani penyebaran virus HIV/AIDS. Terobosan ini diharapkan dapat menekan angka korban HIV/AIDS di Bali. Hal ini dikatakan Wakil Gubernur Bali A.A. Puspayoga selaku Ketua Pelaksana Harian Komisi Penanggulangan AIDS Bali, di Denpasar, Rabu.
"Pilot project ini diharapkan dapat menanggulangi penyebaran virus HIV/AIDS hingga ke akarnya. Bila selama ini kami memberantas rantingnya maka dengan adanya pilot project ini semoga kita dapat memberantas hingga akarnya," kata Puspayoga.
Untuk mewujudkannya, KPA telah melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait. KPA telah melakukan komunikasi dan sosialisasi rencana ini dengan Wakil Bupati Kabupaten Badung dan Wakil Walikota Denpasar. Di kedua daerah itu rencananya didirikan pilot project penanganan virus HIV/AIDS. Menurut data KPA, angka penderita HIV/AIDS di daerah ini tercatat paling tinggi dibanding daerah lain di Provinsi Bali.
Namun hingga kini KPA belum dapat menentukan bentuk dan konsep pilot project tersebut. Menurut Puspayoga dalam membentuk pilot project ini harus memperhatikan hak azasi manusia bagi si penderita. "Bagaimana bentuk penanganannya ini masih perlu dikaji lebih lanjut dan dibahas kemudian agar tetap menghormati hak asasi manusia," katanya Namun, Puspayoga tidak menjamin terobosan ini akan berhasil. "Memang tidak dapat dipastikan, namun perlu 'trial and error', kami juga akan tetap melakukan sosialisasi dan pembinaan," ujarnya. ( ant )
baca selengkapnya di beritasore
